Kamis, 10 Juli 2008

Dari Redaksi

Siang tadi, aku kembali didesak oleh rekan, teman lama dari sebuah Majalah Wisata, meminta dibuatkan tulisan dari redaksi di majalahnya. Ia tiba-tiba muncul di Warkop Anas, dan menodongku. Wuuh! sungguh pekerjaan berat ditengah ikhtiar memburu liputan.

Dua tahun silam, bahkan kalau tidak salah setahun lalu malah, aku masih sempat terlibat menggarap majalah proyekan itu. Ya, waktu itu aku masih duduk dibangku kuliah. Biasalah, setelah berhasil menutupi uang SPP dengan hasil ’merampok’ beasiswa BBM sekaligus PPA, jadi mahasiswa kere, harus memikirkan lagi bagaimana mencari penghasilan sampingan untuk menutupi biaya hidup di Kota Makassar.

Jadi, ini soal bagaimana bertahan hidup di Makassar dan melanjutkan studi di universitas yang katanya, terbaik di kawasan timur bung! Aku terima saja. Tak kuduga, ia menawari lagi. Namun, karena aktivitas sebagai ’prajurit di sebuah media’, maka kupilih menolak, dan kutawarkan ke seorang sahabat di kampus.
Dari redaksi, aku tetap yang tangani. Dan, begini aku tulis :

Mari Kabarkan Potensi Wisata Tanah Air Kita!!

Setahun berlalu, tak terasa waktu kembali mempertemukan Potret Wisata (PW) dengan pembaca, pecinta dan penikmat wisata sekalian. Setelah tertatih-tatih menerbitkan edisi kedua tahun 2007 lalu, kini kami dari redaksi, kembali mencoba menjumpai pembaca dengan suguhan lokasi-lokasi wisata menarik dan natural, bahkan dapat memacu adrenalin.

Pada edisi tahun 2008 ini, ditengah hiruk pikuk silang pendapat, bahkan pertentangan secara politik pemilihan kepala daerah di segenap wilayah tanah air, khususnya di kawasan timur, PW tetap berusaha eksis dengan ‘genre’sendiri, yaitu menjadi corong wisata dengan ikhtiar menelusuri, serta mengangkat potensi wisata yang terdapat di Pulau Sulawesi, lepas dari jeratan kepentingan, apalagi tendensi politis.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, yang isinya didominasi lokasi wisata dari Sulawesi Selatan, kali kami akan mengajak Anda berkeliling Sulawesi dengan menyambangi sejumlah lokasi wisata lainnya di daerah Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Propinsi Gorontalo, dan Sulawesi Utara.

Kami akan mengajak pembaca budiman, tak hanya sebatas mengetahui lokasinya, tapi jauh dari itu, kami mencoba mengurai nilai-nilai dibalik objek, agar perolehan kenikmatan atas objek wisata tersebut utuh dirasakan pembaca sekalian. Melalui, objek wisata, kita dapat memahami arti sebuah anugerah Tuhan, merasai arti keindahan sesungguhnya, serta memahami arti sebuah perjuangan sejarah.

Meski demikian, kami sadari, edisi kali ini juga tidak serta merta akan memuaskan pembaca sekalian, karena masih memiliki kekurangan-kekurangan. Untuk itu, kami berharapa pembaca dapat mengerti, mengingat keterbatasan kami selaku manusia biasa.

Nah, mari kabarkan kepada dunia tentang potensi wisata tanah air kita. Selamat membaca..............

***
Hahahahaha! aku jadi malu sendiri. Mencoba menenggelamkan cita rasa tulisan tentang lokasi wisata yang belum tentu menarik dalam sebuah tulisan, dari redaksi.

Aku mengatakan, lewat majalah ini kami menghadirkan bacaan yang tak hanya menuntun pem baca pada soal bentuk fisik dan lokasi wisata. Tapi, lebih jauh kami akan menguak nilai dibalik objek itu.

Juga kukatakan, majalah kami hadir dan berpikir dalam dunianya sendiri, yaitu menyajikan potensi wisata kepada masyarakat, lepas dari segala kepentingan, apalagi tendensi politis. Padahal, aku sendiri belum tahu, apa benar tulisan dalam majalah PW kali ini demikian.
Agh! Rasanya, aku seperti mpu yang sedang menempakan seorang tidak tampan, sebuah topeng besi............

Siapa mau mungkiri, media saat ini adalah topeng para pemilik kapital, untuk melanggengkan kepentingan ekonomi dan politiknya yang di direduksi ke dalam kehidupan sosial, bahkan agama.

Perintis Kemerdekaan 4, 10 Juli 2004













Tidak ada komentar: