Jumat, 04 Juli 2008

Anak Semua Bangsa Dari Jogya

Ada juga untungnya meliput SMPTN di Unhas siang itu. Kebetulan, saat melintas depan anak-anak Student Employ..., yang nangkring di lantai dasar Gedung Rektorat Unhas, tiba-tiba saja terdengar suara memanggil namaku."Ka Boim!", begitu ia teriak. Rupanya adik si A, tetangga si B di pondokan C, tempat bertandang kalau malam minggu, waktu masih kuliah.

"Kak, si adinda sudah balik dari Jogya. Sudah tahu, ya?! A menyergahku dengan nada tanya.

"Oya!? Kapan dia balik? Kok, tidak mengirim kabar lewat HP, sebait kalimatpun".Aku lalu balik bertanya.

Dan, A menjawab, "Tiga hari lalu",ungkapnya.

Kini, sudah kusempatkan singgah di pondokannya. Tadi malam, aku dan dia cerita panjang lebar tentang banyak hal, termasuk hubungan akrab, yang telah kujalin dengannya dalam setahun terakhir.

Seperti biasa, mengawali cerita kami, ia lebih dulu menyeduh teh, lalu disuguhkan di atas meja. Entah, apa sebagai bentuk penghomatan, atau sekadar memberi tanda, bahwa diskusi akan panjang malam ini.

Rupanya, ia akan sebulan di Makassar, menunggu hasil seleksi berkas, yang diajukannya untuk lanjut S2 di UGM, beberapa waktu lalu. Sambil menanti, rencananya ia akan kursus Bahasa Inggris di Makassar.Wah, planning-nya, mantap juga. Rasanya, sulit kusamai ikhtiar mencari ilmunya. Semoga kelak jadi orang besar sahabatku, saudariku kekasih Allah.

***
Tak banyak kata kulontarkan mengakhiri cerita malam ini dik. Terkecuali rasa terima kasih, tlah melengkapi koleksi buku Tetralogi Pram kupunya. Dulu, koleksi ini rasanya pincang. Aku hanya memiliki Bumi Manusia, Jejak Langkah, dan Rumah Kaca. Kini, sempurna sudah dengan kadatangan, Anak Semua Bangsa, dari Kota Pelajar, Jogyakarta.......

Tidak ada komentar: